“Kanda kita jadi ji berangkat ?”
Sebuah pertanyaan yang tidak pernah terjawabkan dengan tuntas hingga beberapa jam sebelum keberangkatan. Bukan karena ingin menunda memberikan jawaban tapi karena ada prioritas lain dan tanggung jawab lain yang tak mampu untuk dilepaskan ataupun ditunda. Dan thank GOD sehingga tidak perlu untuk melepaskan salah satunya. Penantian empat jam lebih tidak sia-sia hari itu.
Hujan rintik-rintik membayang di sore hari, saat pulang dari rumah sakit dan melihat persiapan final para panitia di sekret . Tidak sia-sia memilih mereka. Meski tak semuanya, tapi setidaknya masih ada yang memiliki dedikasi penuh untuk terlaksananya kegiatan itu.
Jam 9 malam , semua peserta sudah berkumpul di Kare. Meski cuaca tidak mendukung tapi semangat menghangatkan suasana dingin. Banyak yang belum dikenal tapi lumayan juga yang sudah kenal.
----
Intermezzo ….
Aggghhhh terlalu banyak ide mau nuliz apa sampai bingung mau tulis yang mana \(*.*)/
-----
Pukul sepuluh malam, perjalanan jauh pun dimulai. Titik start di Gereja Kare menuju Toraja, tepatnya paroki Deri. Perjalanan dengan dua bus carteran yang memakan waktu lebih dari sembilan jam perjalanan. Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Pare – Pare – Enrekang – Toraja ( kalau ada yang terlewatkan itu karena tertidur). Dan pagi cerah telah menunggu di Toraja.
Sayangnya cuma bisa melihat our palace at Pantan sekilas saja. Tapi tak apa, rencananya sebelum pulang ke Makassar bakalan lewat di rumah meski hanya beberapa jam.(-.-)
Sampai di Pangli, ternyata ada hal yang tidak terduga. Hari Kamis itu adalah hari pasar Bolu, sehingga jalanan menjadi macet apalagi jalan menuju Deri menjadi sulit untuk dilewati oleh bus , meski hanya bus ¾ seperti yang kami tumpangi. Dan akhirnya, dengan berat hati kami berhenti di tengah jalan. Padahal, pastoran Deri masih beberapa kilo lagi. Mau jalan akan sangat berat. Maka, perjalanan pun berlanjut dengan kendaraan lain yang lebih “Toraja”. TRUK. Sebagian lainnya menumpang kendaraan umum – yang menurut mereka yang menumpang beraroma sedap – wkwkwk. Mending naik truk, menikmati alam pegunungan Toraja yang sejuk-sejuk dingin.
Akhirnya, perjuangan terpuaskan dengan sampai di tempat tujuan. Tyas , Aka dan Iren sebagai tim perintis telah menunggu. Makan pagi yang dirangkaikan dengan makan siang pun menanti perut-perut yang telah kelaparan.
Welcome to Retreat KMK UNHAS 2010 @ Paroki Deri
Sekilas info
Retreat kali ini adalah retreat keempat kalinya yang diadakan oleh pengurus KMK UNHAS setelah mati suri yang panjang yang menjadi acara tahunan terbesar KMK UNHAS. Retreat pertama diadakan di Paroki ge’tengan tahun 2007 , retreat 2008 diadakan di paroki Soppeng, selanjutnya retreat tahun lalu di Malino dan tahun ini di Paroki Deri.
No comments:
Post a Comment